PENULIS: AIMAN BIN SHAMSUDIN
NO.SIRI: 126 (14021174)
Seorang sahabat adalah
seorang yang melihat kejelekanku tetapi tidak pernah melupakan kebaikanku.
Seorang sahabat adalah
seorang yang berpikir bahwa saya lebih indah dari pada yang sesungguhnya.
Seorang sahabat adalah
seseorang yang bisa saya ajak bicara selama berjam-jam atau bersama dalam
keheningan.
Seorang sahabat adalah seseorang
yang sama bahagianya denganku karena kesuksesanku.
Seorang sahabat adalah
seorang yang TIDAK mencoba untuk tahu lebih banyak, bertingkah sok pintar, atau
menjadi guruku.
Seorang sahabat adalah
seseorang yang mendengarkanku bahkan pada saat dia tidak tertarik secara khusus
dengan apa yang kuucapkan. Dia mendengarkan karena dia melihat itu penting
bagiku.
Sahabat adalah kebutuhan jiwa,
yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau
panen dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapar dan mencarinya saat jiwa butuh
kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan
pikirannya, kau tidak takut membisikkan kata “tidak” dikalbumu sendiri, pun
tiada kau menyembunyikan kata “ya”. Dan bilamana ia diam, hatimu tiada henti
mencoba merangkum bahasa hatinya. Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah
berduka cita, karena yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin lebih
cemerlang dalam ketiadaannya. Bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak
lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari
persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang menyisakan
pamrih, diluar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan,
hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah
bagi sahabatmu. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula
musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa
mencarinya,untuk sekedar bersama dalam membunuh waktu? Carilah ia untuk
bersama menghidupkan sang waktu. Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu,
bukan mengisi kekosonganmu. Dan dalam manisnya persahabatan, biarlah ada tawa
ria berbagi kebahagiaan. Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati
manusia menemukan fajar jati diri dan gairah segar kehidupan.
No comments:
Post a Comment