PENULIS: AIMAN BIN SHAMSUDIN
NO.SIRI: 126 (14021174)
Hidup bermasyarakat merupakan
cara kita untuk meningkatkan hubungan dengan manusia lain, atau yang kita kenal
dengan hablum minan-naas. Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang
memungkinkan kita untuk terus berinteraksi dengan orang lain. Semua sifat unik
dari masing-masing orang dapat kita temukan dalam masyarakat.
Masyarakat terdiri dari berbagai
macam sifat dan kondisi manusia. Ada orang yang kaya, namun tidak sedikit pula
yang hidup dalam kekurangan, ada yang memiliki sifat yang baik, dan ada juga
orang yang bersifat kurang terpuji. Semua itu dapat kita temukan dalam
masyarakat.
Karena begitu beragamnya tipe
manusia yang kita temui dalam masyarakat, maka sudah sepantasnya jika kita
berusaha menjaga perasaan masing-masing. Selain itu, ada norma-norma tertentu
yang perlu kita perhatikan dalam bergaul dengan masyarakat. Islam sendiri telah
mengatur tata cara pergaulan yang islami, yang dapat kita (lebih tepatnya
harus) terapkan dalam bermasyarakat. Norma-norma bermasyarakat yang diajarkan
dalam islam diantaranya adalah:
1. Saling memberi nasihat
Sebagai manusia kita tidak akan
luput dari berbuat salah. Sebab kita hanyalah manusia biasa, yang sering lupa
dan khilaf. Dan alangkah indahnya jika ada orang yang mau menegur dan
menunjukkan kesalahan yang kita perbuat. Karena itulah, sebagai sesame manusia,
terlebih lagi sebagai sesame muslim, kita wajib untuk saling menasehati dan
salling mengingatkan satu dengan lainnya. Karena nasihat merupakan salah satu
bentuk kepedulian kita terhadap sesama.
Nasihat juga merupakan salah satu
bukti kesempurnaan dan lengkapnya keshalehan seseorang dalam menjalankan
perintah agamanya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasululllah Muhammad saw:
Dari Tamim Ad-Daari ra. bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya agama (ad-din) itu an-nashihah."
Kami bertanya, "Nasihat bagi siapakah, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Bagi Allah, bagi Kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, dan bagi para
imam/ulama muslimin dan bagi orang-orang awam di antara kalian." (Muslim
no. 55)
Dari Jabir bin Abdullah ra, aku
membai'at Rasulullah saw untuk (mau) mendengar dan menaati (Islam). Lalu beliau
mengajariku, "(Lakukanlah) apa yang dapat kamu lakukan dan (hendaknya)
kamu menasihati kepada setiap muslim." (Bukhari no. 7204)
Sebagai sesama muslim, dalam
bermasyarakat kita wajib untuk saling menasihati dalam berbagai hal kehidupan.
Setidaknya ada lima hal yang dapat dilakukan oleh sesama muslim dalam
masyarakat:
Pertama, saling mengingatkan
untuk menjaga keikhlasan hanya untuk Allah SWT semata.
Kedua, saling menasihati untuk
membenarkan dan menyakini bahwa Al-Qur'an itu benar dan diamalkan sebagai
pedoman hidup.
Ketiga, saling mengingatkan untuk
mengakui kebenaran Muhammad sebagai Nabi dan Rasul-Nya, untuk taat pada setiap
perintahnya, serta meneladani dan melanjutkan risalah dakwahnya.
Keempat, mengingatkan imam/ulama
jika mereka menyimpang dan taat kepada mereka dalam kebenaran.
Kelima, menasihati orang awam
dalam bentuk membimbing mereka untuk memperoleh kemaslahatan.
2. Jauhi perbuatan zalim
Dalam sebuah hadits qudsi, Abu
Dzar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Allah SWT berfirman,
"Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan perbuatan zalim atas
diri-Ku dan Aku jadikan kezaliman itu haram diantaramu, maka janganlah kamu
saling menzalimi." (Muslim no. 2577)
Dari Jabir bin Abdullah ra, ia
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Muslim (sejati) itu ialah yang dapat
menyelamatkan muslim lain dari gangguan lidah dan tangannya." (Muslim no.
41)
3. Berakhlak mulia
Abdullah bin 'Amr bin Ash ra
berkata Rasulullah saw itu bukanlah seorang yang buruk perkataanya dan tidak
berusaha untuk melakukan hal seperti itu. Bahkan Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya termasuk orang-orang pilihan di antaramu adalah yang paling
bagus akhlaknya." (Bukhari no. 3559 dan Muslim no. 2331)
Dari Abu Darda ra, Rasulullah saw
bersabda, "Tidak ada sesuatu yang paling berat timbangannya bagi mukmin
pada hari kiamat daripada akhlak yang bagus. Dan sesungguhnya Allah membenci
orang yang buruk tutur katanya dan jorok (cabul)." (Abu Dawud no. 4799 dan
Turmudzi no. 2003)
Dari Jabir bin Abdullah ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara
kamu dan paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah yang paling
bagus akhlaknya. Dan sesungguhnya yang paling aku benci di antara kamu dan
paling jauh tempatnya dariku pada hari kiamat adalah orang yang banyak bicara
tanpa manfaat, yang banyak bicara dibuat-buat, dan memenuhi mulutnya dengan
segala macam perkataan (tak berbobot)." (Turmudzi no. 2018)
4. Saling mambantu dalam
kebaikan
Saling tolong menolong dan saling
membantu sesame muslim dalam hal kebaikan adalah kewajiban kita. Jadi hendaknya
kita selalu siap membantu saudara kita sesama muslim apabila dibutuhkan,
terutama sekali jika tidak bertentangan dengan syariat islam. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah muhamma saw:
"Muslim itu saudara(nya)
muslim. Ia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menyerahkannya ke tangan
musuh. Barangsiapa yang berkenan memenuhi hajat kebutuhan saudaranya, maka
Allah pasti memenuhi hajatnya. Barangsiapa melepaskan suatu kesulitan muslim,
maka Allah akan melepaskan darinya salah satu kesulitannya pada hari kiamat.
Dan barangsiapa yang menutupi (aib) muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya
pada hari kiamat." (Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580)
"Barangsiapa yang melepaskan
suatu kesusahan seroang mukmin di antara berbagai kesusahan dunia, maka Allah
akan melepaskan darinya salah satu di antara berbagai kesulitan pada hari
kiamat. Barangsiapa yang memudahkan orang yang mendapatkan kesulitan, maka
Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa
yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan
akhirat. Dan Allah itu akan selalu membantu hamba jika ia mau membantu
saudaranya. Dan barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah
akan memudahkan baginya jalan untuk menuju surga. Tidak ada suatu kaum yang
berkumpul di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah -Al-Qur'an-dan
mereka mempelajari Al-Qur'an tersebut kecuali akan turun kepada mereka
ketenangan dan mereka pun akan diliputi rahmat Allah serta mereka akan diliputi
malaikan, bahkan Allah pun akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk lain
di sisi-Nya. Serta, barangsiapa yang menangguhkan amal ibadahnya, maka tidak
akan dipercepat keturunannya." (Muslim no. 2699)
5. Suka berkorban dan memberi
Dari Abdullah bin Umar bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan
yang di bawah. Tangan yang di atas itu ialah tangan yang memberi; sedangkan
tangan yang di bawah ialah yang meminta-minta." (Bukhari no. 1429 dan
Muslim no. 1033)
Abdullah bin Umar menyatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda dalam khutbahnya, "Jauhilah olehmu sifat
kikir. Sebab, orang-orang sebelum kamu itu hancur karena kikir. (Pemimpin
mereka) memerintahkan mereka untuk kikir, lalu mereka pun kikir; ia
memerintahkan untuk memutuskan hubungan (persaudaraan) lalu mereka pun
memutuskan hubungan (persaudaraan); dan ia memerintahkannya untuk berbuat
durhaka, mereka pun melakukan perbuatan durhaka," (Abu Dawud no. 1698,
Hakim no. 415, dan shahih al-jami' no. 2675)
6. Saling menolong
Allah SWT berfirman, "Dan
tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan; dan janganlah kamu saling
menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan." (QS Al-Ma'idah: 2)
Anas bin Malik ra berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Tolonglah saudaramu, baik ia sebagai penganiaya
maupun sebagai yang teraniaya." Ada yang berkata, "Wahai Rasulullah,
aku dapat menolongnya jika teraniaya. Lalu, bagaimana caranya menolong yang
menganiaya?" Rasulullah saw. menjawab, "Engkau harus menghalanginya
dari perbuatan zalimnya. Itulah cara meolongnya." (Bukhari no. 2443)
Dari Abu Darda ra bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang membela harga diri (martabat)
saudaranya, maka Allah akan menolak dari wajahnya api neraka pada hari
kiamat." (Turmudzi no. 1931 dan Ahmad no. 449)
No comments:
Post a Comment