Muhaiminul Qayyum Bin Zakaria
No,siri: 120
Kita telah ketahui
bersama bahawa waktu pagi adalah waktu yang penuh barakah dan di antara waktu
yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya
kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang
seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah,
ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.
Saudaraku, ingatlah
bahawa orang-orang soleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat
melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur
bahawa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta
membuang-buang waktu.
Beliau rahimahullah
mengatakan, “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak
tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya
bagi badan."
Waktu tidur yang
paling bermanfaat yaitu :
1. Tidur ketika perlu tidur.
2. Tidur di awal malam – ini lebih manfaat daripada tidur
lewat malam.
3. Tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada
tidur di waktu pagi dan petang.
Apatah lagi pada waktu pagi dan petang sangat kurang
manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur
di waktu Asar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika
selesai solat subuh hingga matahari terbit. Kerena pada waktu tersebut adalah
waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut
adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang soleh. Sehingga apabila
mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mahu tidur di waktu
tersebut hingga terbit matahari.
Mereka melakukan
demikian kerana waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya
barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)
BAHAYA TIDUR
PAGI
[Pertama] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As
Sunnah.
[Kedua] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush
soleh (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.
[Ketiga] Tidak
mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.
[Keempat] Menyebabkan
malas dan tidak bersemangat di sisa harinya. Maksud dari hal ini dapat dilihat
dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi
seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya."
(Miftah Daris Sa'adah, 2/216).
Amalan seseorang di
waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di
awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia
juga akan malas-malasan pula.
[Kelima] Melambat
datangnya rezeki. Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat
datangnya rezeki adalah:-
[1] tidur di waktu pagi,
[2] sedikit solat,
[3] malas-malasan dan
[4] berkhianat."
(Zaadul Ma’ad, 4/378)
[Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya
adalah melemahkan syahwat. Zaadul Ma’ad, 4/222)
No comments:
Post a Comment