Saturday, February 25, 2017

KRITERIA PEMIMPIN MENURUT PERSPEKTIF AGAMA ISLAM


Ditulis : Nor Hasmiza Binti Mustafa.
No Siri : 019 / No Matrik : 14021126.

Dalam Islam,menentukan dan memilih pemimpin adalah sesuatu perkara yang sangat penting bahkan ia menjadi kewajipan bagi kita semua. Ini dapat dibuktikan dalam sejarah Islam apabila wafatnya junjungan besar Nabi kita Muhammad S.A.W,maka seorang khalifah akan terus dilantik menjadi pemimpin bagi menggantikan baginda S.A.W,sebelum pemakaman baginda S.A.W dilangsungkan.

Ijmak sahabat sepakat bahawa haram hukumnya kaum muslimin hidup tanpa adanya seorang khalifah atau pemimpin lebih dari tiga hari tiga malam.Ini berdalilkan sabda Nabi Muhammad S.A.W maksudnya “Apabila keluar tiga orang dalam bermusafir maka hendaklah dilantik seorang ketua”.(Hadis Riwayat Abu Daud)

Ini bermakna kepentingan melantik pemimpin untuk menggantikan kepimpinan yang telah berlalu untuk mengurus hal ehwal Islam dan melaksanakan kemaslahatannya adalah wajib.Atas sebab inilah Islam begitu mengambil berat soal melaksanakan pemilihan pemimpin dalam semua peringkat kehidupan.

Setiap manusia yang terlahir kedunia ini dilahirkan sebagai seorang pemimpin, paling tidak ia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.Seorang pemimpin pasti akan berimbas pada setiap apa yang di pimpinnya. Pemimpin pada dasarnya adalah pautan bagi setiap yang di pimpinnya. Mulai dari rambutnya hingga ujung kakinya. Artinya dari setiap perkataan dan perbuatannya seorang pemimpin adalah pautan seutuhnya bagi yang di pimpinnya. Oleh karena itu, sebenar-benarnya pemimpin adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik dan benar, benar menurut Agama(Islam) dan juga benar menurut aturan negaranya.Allah kelak akan meminta dipertanggung jawabakan atas apa yang dipimpinnya atau dalam kepemimpinanya. Maka dari itu, ada beberapa kriteria pemimpin dalam islam, diantaranya:

1.    Niat Yang Baik
Melandasi segala sesuatu dengan niat yang baik merupakan cerminan pribadi yang baik pula, tak terkecuali dalam hal kepemimpinan. Bila seseorang menerima amanah sebagai seorang pemimpin, hendaklah landasannya dengan  niat yang baik sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah.Dalam hadis yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim, dari Amr al-Mu’minin, abu hafsh ‘Umar bin khathtab r.a. menjelaskan bahwa ia mendengar dari Rasulullah SAW. Bersabda:
“sesungguhnya setiap amal dan perbuatan bergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang(akan dibalas) sesuai niatnya. Barang siapa hijrahnya karana Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya karana hal dunia yang ingin digapainya atau karana wanita yang ingin di nikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan yang di niatkannya tersebut”Oleh karana hal itu, maka hendaknya menjadi pemimpin itu hanya karana mencari redha Allah maka dari itu, jawatan adalah tanggungjawab sekaligus beban, bukan kesempatan mahupun  kemuliaan.

2.    Tidak Meminta Jawatan tersebut
Rasulullah SAW. Bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah r.a:
“wahai Abdurrahman bin Samurah! Jangan kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepimpinan diberikan kepadamu karana diminta, maka kamu akan memikul tanggungjawab sendirian, dan jika kepimpinan itu diberikan kepadamu bukan karana diminta, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.”(H.R Bukhari-Muslim).Maka jelas bahwa pemimpin yang akan dipimpin merupakan amanah.

3.    Beriman kepada Allah dan Beramal Soleh
Sudah menjadi syarat wajib tentang hal ini. Pemimpin yang baik adalah yang beriman kepada Allah, beramal shaleh, menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Semua itu merupakan jalan kebenaran yang akan membawa ke arah yang damai, tenteram dan bahagia dunia dan akhirat.

4.    Berpegang pada hukum Allah

salah satu kewajiban pemimpin yang utama adalah berpegang pada hukum Allah. Sebagaimana dalam Al-Quran: “Dan hendaklah kamu memutus perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.”(al-Maaidah:49).
5.    Adil dalam setiap perkara

Pemimpin dalam Islam di tuntut adil dalam setiap mengambil keputusan atau memutus perkara, karana kebijaksanaan pemimpin akan sangat berpengaruh pada setiap yang di pimpinnya. Rasulullah SAW. Bersabda:”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan. Atau akan dijerumuskan oleh kezalimannya”.(Riwayat Baihaqi dari Abu Khurairah dalam kitab al-Kabir).

6.    Menasihati rakyat

Seorang pemimpin harus memimpin siapa sahaja yang di pimpinnya, dalam hal ini termasuk pemimpin yang boleh menentramkan dengan menasihati. Rasulullah SAW. Bersabda:”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak  menasihati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk syurga bersama mereka yang di pimpinnya”.
7.    Tegas

Merupakai sikap pemimpin yang baik jika ia bisa tegas(yang benar katakan dengan benar, yang salah katakan salah) dan tentunya melaksanakan hukum yang sesuai dengan yang Allah dan Rasulnya perintahkan.
8.    Lemah Lembut

Doa Rasulullah SAW. “Ya Allah, barang siapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus suatu perkara umatku lalu ia berlemah lembut pada mereka, maka berlemah lembutlah pada mereka.”Dengan demikian dapat di simpulkan tentang kriteria pemimpin diatas kedalam empat dasar iaitu: Sidiq(Jujur), Tablig(Menyampaikan), Amanah(Dapat Dipercaya), Fatonah(Cerdas).


No comments:

Post a Comment

Pemenang anugerah "Most Entertaining Blog" di Malaysia Social Media Week 2016 (MSMW)
yang telah diadakan di GlassHouse @ Seputeh, Kuala Lumpur.

Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *